Kota Jakarta masih menjadi daerah di Indonesia dengan angka penambahan pasien COVID-19 paling tinggi. Situasi ini membuat Rumah sakit (RS) di Jakarta untuk menampung pasien COVID-19 semakin berkurang. Kabar terbaru, terhitung mulai 17 Januari 2021, kapasitas yang tersisa untuk menampung pasien COVID-19 di Jakarta hanya 13%.
Selama ini, angka penggunaan tempat tidur di rumah sakit di DKI Jakarta yaitu sebanyak 87% karena melayani warga lintas provinsi. Jika hanya memperhitungkan warga dalam satu provinsi yaitu warga DKI Jakarta maka angkanya sebesar 63%. Sejauh ini, sebanyak 24% kapasitas RS di Jakarta diisi oleh pasien dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek). Sementara itu, 63% kapasitas RS di Jakarta diisi oleh warga DKI Jakarta.
Situasi kronis ini membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara. Ia kembali memberi peringatan kepada warrga Jakarta untuk meningkatkan disiplin demi memutus rantai penyebaran COVID-19. Masyarakat diimbau untuk terus menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan dan diminta untuk tidak keluar rumah jika tidak berkepentingan.
"Kita perlu bergandeng tangan untuk bersama menangani pandemi ini. Seluruh warga Jabodetabek harus sama-sama tingkatkan disiplin, ingatkan sesama, saling menjaga, bersama kita putuskan rantai penularan COVID-19," kata Gubernur Anies .
Terkait ini, Gubernus Anies mengatakan Pemerintah Pusat masih menyiapkan hotel yang akan dijadikan lokasi isolasi pasien Covid-19.
"Pemerintah melalui gugus tugas nasional sedang menyiapkan hotel untuk tempat isolasi juga selain di Wisma Atlet, tapi kami masih menunggu sampai detail perincian ada, kalau ada nanti kami umumkan," ujar Anies (don)