Tragedi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulaian Seribu, Jakarta Utara, Sabtu (/1/2021) ternyata ikut merenggut nyawa pilot maskapai penerbangan lain.
Satu dari total 62 orang yang ada dalam pesawat itu (50 penumpang dan 12 kru) ternyata ada nama Captain Didik Gunadi (48). Didik ikut dalam penerbangan ke Pontianak karena keesokan harinya dia akan menerbangkan pesawat dari Kalimantan. Maskpai NAM Air adalah anak perusahaan dari Sriwijaya FC
Kediaman Captai Captain Didik Gunadi (48) di Perumahan Vida Bumi Pala, Blok A8 No. 51-53, RT 08/19, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, kini ramai didatangi para tetangga, Sebuah tenda sudah didirikan di depan rumah.
Warga mengakui sekitar Didik Gunadi (48) ikut menjadi salah satu korban dalam pesawat Sriwijaya Air SJ812 yang hilang di perairan Kepulauan Seribu.
“Anak dan istrinya sejak semalam di Bandara Soekarno Hatta , “ kata Bambang, Ketua RW setempat dikutip dari Pos Kota .
Dijelaskan Bambang, Didik memang dikenal sebagai pilot di sejumlah maskapai penerbangan. “Sebelumnya di Sriwijaya , dia juga pernah jadi pilot di Merpati, “ ujarnya lagi.
Dari cerita keluarga, lanjut Bambang, ayah empat orang anak itu terakhir keluar dari rumah pada Sabtu (09/01/2021) untuk berangkat kerja.
“Dia akan menerbangkan pesawat dari Pontianak, Kalimantan. Makanya dia menumpang di pesawat tersebut,” ucapnya lagi.
Bambang meneruskan, diriya baru mengetahui kejadian itu dari berita berita di televisi.
“Untuk memastikan saya temui keluarganya dan ternyata benar. Kami berharap beliau selamat dan sehat,” katanya lagi.
Bambang menambahkan, Didik sudah sepuluh tahun tinggal di perumahan ini. “Orangnya aktif setiap ada kegiatan di lingkungan.
“Dia juga supel dan kerap nongkrong jika sedang berada di rumah,” jelasnya.
Sementara warga lain, Rusdi , menyebutkan sosok Didik adalah tetangga yang ramah dan komunikatif.
“Dia juga dermawan, setiap ada acara di lingkungan selalu menyumbang baik uang atau makanan,” katanya lagi. (don)