Perseteruan antara Politikus Partai Demokrat Andi Arief dan politisi PDIP Henri Yosodiningrat, berujung di kantor polisi. Andi Arief mengaku sudah mendapat surat panggilan pemeriksaan dari Bareskrim Mabes Polri.
Menurut Andi Arief, dia akan diperiksa atas laporan politikus PDIP Henry Yosodiningrat pada Senin (14/12) pekan depan. Surat pemanggilannya tersebut sudah diunggahnya di akun Twitter miliknya sejak Jumat (11/12).
”Meski saya yang hidup tidak tenang selama hampir setahun karena diancam akan dibunuh di depan anak istri saya oleh Henri Yosodiningrat, namun saya yang akan diperiksa kasus UU ITE,” cuit Andi Arief.
Mantan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam era Presiden SBY ini dilaporkan Henry pada 11 Desember 2019 atas cuitan yang menyebut PDIP saat ini dikuasai faksi otot seperti Henry Yosodiningrat.
Akibat cuitan ini, Andi Arief dilaporkan Henry telah mencemarkan nama baik sesuai Pasal 45 ayat 3 juncto pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Nomor 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Mendapat pemanggilan dari Bareskrim, Andi Arief hanya pasrah. ”Gak apa, hidup harus menghadapi kenyataan,” tulisnya. (Gelora.co/terasjabar/Donald).