Video hoaks berisi gambar peristiwa penembakan terhadap enam laskar Front Pembela Islam (FPI) marak beredar di jagad media sosial (medsos). Polri pun geram.
Bareskrim Polri telah meminta Polda Metro Jaya untuk segera menelusuri berbagai video hoaks terkait peristiwa tewasnya enam orang pengawal Habib Rizieq Shihab serta memproses hukum para penyebar video hoaks tersebut.
“Kami telah meminta jajaran Polda Metro Jaya untuk selidiki. Untuk seluruh berita hoaks yang tidak benar akan kami proses semuanya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, Bareskrim melalui Direktorat Tindak Pidana Siber telah melakukan pencarian terhadap informasi hoaks terkait insiden di Tol Jakarta - Cikampek tersebut.
Menurut Kadiv Humas, hal itu dilakukan agar tidak ada informasi salah yang beredar di masyarakat dan membuat masyarakat takut. "Biar tidak membuat masyarakat ketakutan, biar informasi itu sendiri pun juga tidak salah," katanya.
Seperti diketahui pada Senin (7/12) diniharu lalu terjadi insiden baku tembak antara polisi dan laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Rizieq Shihab di Tol Jakarta - Cikampek KM 50 yang berbuntut tewasnya enam orang laskar FPI.
Tak lama kemudian beredar video hoaks di media sosial yang dinarasikan merupakan video penembakan terhadap enam orang laskar FPI di Tol Jakarta Cikampek. Namun ternyata itu adalah potongan video penembakan terhadap dua pemuda hingga tewas yang terjadi di dekat Taman La Judea, daerah perkotaan El Santuario, Antioquia, Kolombia pada Januari 2020. (Donald)