Mandegnya kompetisi Liga 1 Indonesia akibat wabah pandemic Covid-1 membuat banyak pemain Persija Jakarta memilih untuk mencari kesibukan selama kompetisi dihentikan. Salah satunya dengan mengikuti kursus kepelatihan.
Selain untuk mengisi kekosongan, langkah dimaksud juga sebagai bekal saat pensiun sebagai pemain nanti dengan beralih menjadi pelatih sepak bola.
Dua penggawa Persija, Ramdani Lestaluhu dan Sandi Darman Sute, menjalani kursus kepelatihan lisensi C AFC yang diselenggarakan oleh PSSI. Keduanya mengikuti jejak Otavio Dutra dan Tony Sucipto yang sudah mengambil lisensi serupa sebelumnya pada saat kompetisi terhenti saat ini.
Seperti dilansir di laman klub berjuluk Macan Kemayoran itu, Ramdan dan Sandi sedang menjalani kursus kepelatihan lisensi C AFC yang diselenggarakan oleh PSSI melalui Persija Foundation. Acara tersebut berlangsung, Kamis (10/12) hingga Selasa (22/12) di Lapang Persija Academy, Pulomas, Jakarta Timur.
Ramdani menjelaskan, keikutsertaannya mengikuti kursus ini bersama Sandi Sute lantaran dirinya ingin menambah wawasan bagaimana bermain sepak bola yang. Apalagi pemain yang berasal dari Tulehu, Maluku Utara ini menilai banyak manfaat yang bisa diambil dari keikusertaannya kali ini.
“Alasan utama saya mengambil lisensi C AFC ini karena saya ingin belajar dan menambah lagi ilmu pengetahuan soal sepak bola. Banyak hal-hal prinsip sepak bola yang diajarkan seperti bagaimana tata cara bermain sepak bola yang benar, lalu posisi saat bermain dan apa yang harus dilakukan nanti di lapangan,” ujar Ramdani.
Tidak hanya itu, pemain bernomor punggung 7 ini juga menilai pada kursus kali ini pengetahuannya mengenai sepak bola terutama dari sisi pelatih menjadi bertambah. Lantaran, sebelumnya ia hanya mengetahui konsep bermain di lapangan saat menjadi pemain.
“Dengan ini Alhamdulillah wawasan saya terbuka terutama mengenai prinsip bermain sepak bola yang baik itu seperti apa. Terutama banyak hal yang baru juga saya dapatkan di sini yang saya tidak dapatkan ketika saya bermain,” tambah Ramdani.
Sementara gelandang Persija, Sandi Sute, berharap ia bisa mengikuti kursus ini dengan baik. Ia juga mengungkapkan rencana melanjutkan kareir di dunia kepelatihan setelah usai menjalani kursus ini. Tak hanya itu juga ia menyebutkan dirinya mengikuti kursus untuk bekal jika nantinya Sandi memutuskan untuk pensiun.
“Senang mengikuti acara ini, semoga lancar apalagi keluarga terutama istri juga mendukung. Sekali lagi ini murni keinginan dari hati saya juga untuk bisa belajar. Apalagi mungkin setelah ikut ini ilmu di sini bisa saya tularkan kepada pemain-pemain yang ada di daerah saya. Di sana banyak pemain bagus namun tidak banyak ada pelatih mungkin setelah ini saya bisa berikan ilmu yang saya dapat dengan melatih mereka agar mereka bisa menjadi pemain yang berkualitas,” timpal Sandi Sute
Sementara itu, Persija Development Center juga menambah kualitas sumber daya manusia dari sisi kepelatihan dengan mengirim satu pelatihnya untuk mengkutii kursus kepelatihan lisensi C AFC yang diselenggarakan oleh PSSI melalui Persija Foundation.
Pelatih yang dimaksud adalah Muhamad Zaenul Mutaqin. Mutaqin sendiri merupakan pelatih yang kesehariannya melatih di Persija Academy (boarding school).
Mutaqin mengaku senang mendapat kesempatan mengikuti kursus kepelatihan lisensi C PSSI. Ia menyatakan, mengikuti kursus pelatihan adalah sebuah pengalaman berharga.
Tidak hanya itu ia juga berterima kasih kepada manajemen atas kesempatan yang diberikan kepadanya. Ia berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dalam kursus kepelatihan lisensi C AFC.
“Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan dan dapat langsung rekomendasi dari manajemen Persija untuk bisa mengikuti kursus ini. Ini kesempatan saya juga buat belajar juga untuk meningkatkan kualitas cara melatih saya,”ujar Mutaqin.
Menurut Mutaqin, dia mendapatkan banyak ilmu dan berkesempatan untuk mengaplikasikan secara langsung di Persija Academy. “Dengan ilmu yang nantinya saya dapatkan ke depannya bisa buat Persija Academy maupun unit di lain yang ada di Persija Development Center lebih baik lagi,” pungkasnya. (Donald)