Serangan teroris baru-baru ini yang membunuh dan membakar empat warga tak membuat Warga Desa Lembantonga, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah takut dalam memberikan hak suaraanya.
Warrga bertekad akan menyukseskan Pemilukada serentak pada 9 Desember nanti dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna memberikan hak suaranya nanti
Seperti dilansir Antara, seorang warga transmigran di Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Minggu (6/12) mengatakan, dia dan warga lainnya akan tetap datang ke TPS guna memberikan suara memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng, serta Bupati/Wakil Bupati Sigi. “Kami akan tetap memnberikan hak suara,”” ujarnya.
Menurut Yanto, serangan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada dua pekan lalu yang mengakibatkan empat warga transmigran di Dusun Lewono, Desa Lembantongoa, meninggal tidak akan menyurutkan semangat warga untuk pergi mencoblos pada waktunya.
Apalagi, aparat TNI/Polri sudah melakukan pengamanan sdan tengah melakukan pengejaran kepada kelompok MIT yang melarikan diri ke hutan.
Warga lainnya, Detris, salah mengatakan, meski masih ada rasa takut menyusul peristiwa berdarah yang sangat memilukan tersebut, warga tetap akan memberikan suara pada pilkada serentak tersebut demi masa depan daerahnya.
Sementara KPPS TPS V Dusun Tokelemo Jefri Supari mengatakan jumlah pemilih di TPS itu sebanyak 356 orang terdiri dari perempuan dan laki-laki.
Jumlah pemilih sebanyak itu, kata dia sudah termasuk dengan warga transmigran di Dusun Lewono, lokasi transmigrasi yang baru saja diserang anggota teroris dua pekan lalu.
Saat ini, lanjut dia, sedang dilakukan pendistribusian surat panggilan memilih (formnulir C-6).
Dia mengatakan telah mengusulkan kepada pihak penyelenggara pilkada agar warga transmigran di Dusun Lewono yang mengungsi ke Desa Lembantongoa diberikan A-5 untuk memilih di desa terdekat.
Sebab hingga kini belum ada satupun warga yang datang melapor bahwa bersangkutan akan memilih di TPS induk di Desa Tokelemo. (Donald)